Kamis, 30 Oktober 2014

Konversi desimal ke biner dan sebaliknya



Dalam konfigurasi jaringan pastilah nanti akan bertemu dengan SUBNETING nah salah satu dasarnya adalah harus menggetahui biner. dalam kesempatan ini saya akan memberikan cara mengubah biner ke desimal dan sebaliknya


1. DESIMAL KE BINER

     contoh : 
     Ubahlah 209  ke  Biner


     ada banyak cara mengubah desimal ke biner namun ini cara saya 

1.2 buat lah tabel kelipatan pangkat 2
            256   128   64   32  16   8   4   2   1 


 note : jumlah kelipatan pangkat 2 nya harus lebih kecil dari nominal desimalnya , misal desimal 257  maka buatlah kelipatan sampai 512.

1.2 Tambahkan angka 1 pada kelipatan pangkat dua yang terdekat (tidak boleh kurang)


           256   128   64   32  16   8   4   2   1 
              -       1
           209 kan kurang dari 256 namun lebih dari 128, maka kita tambahkan huruf 1 pada 128.


1.3 Kurangkan desimal dengan pangkat dua (point 1.2), gunakan cara 1.2 untuk sisanya .


              209 -128 = 81 (sisa), 81 > 64 maka taruh angka 1 pada 64

              256   128   64   32  16   8   4   2   1 
                -       1       1

              81 - 64 = 17 , 17 <32 , maka 32 dikasih nilai 0.

              256   128   64   32  16   8   4   2   1 
               -         1      1     0  

selanjutnya ulangi langkah 1.2 terhadap sisanya sampai sisanya 0.

              256   128   64   32  16   8   4   2   1 
               -       1      1      0     1   0    0    0  1



hasil konversi 209 ke biner adalah  11010001.





2. BINER KE DESIMAL



 caranya hapir sama seperti mengubah desimal ke biner, langsung saja

contoh :
 ubah 11010001 ke desimal


2.1 Buat tabel pangkat 2 sejumlah bit binernya 

        128   64   32  16   8   4   2   1 




2.2 Tulis binernya ke tabel 


  128   64   32  16   8   4   2   1 

    1      1    0    1    0    0   0    1

jumlahkan kelippatan 2 yang mengandung satu :
128 + 64 +16  +1 = 209


jadi desimal dari 11010001 adalah 209








Pengenalan dan navigasi router cisco

hai selamat sore ... 



Ini adalah tampilan cisco paket tracer, sebuah software untuk simulasi jaringan LAN, WAN, VLAN dsb. Untuk routernya menggunakan sistem operasi  Cisco nah dalam bab ini saya akan sedikit mengenalkan mengenai perintah navigasi dalam router cisco.

dalam paket tracer ada 2 cara dalam konfigurasi routernya menggunakan GUI  dan  IOS comand line (berbasis CLI). dalam konfigurasinya router ada beberapa hal yang harus diketahui seperti hak akses, ada 3 macam hak akses dalam router cisco 


1. user exec mode 


mode ini diperuntukan untuk memantau jaringan saja. dan secara default kita langsung masuk dalam mode ini (seperti mode guest pada linux) 

2. priviliged exec mode atau "enabled mode" 


dalam mode ini kita bisa mendapatkan semua informasi router tanpa batas, mode ini seperti mode root dalam linux.
cara masuk kedalam mode ini adalah dengan mengetikan "enable", tanda "#"  menandakan bahwa kita sudah masuk dalam enabled mode






dalam enabled mode kita bisa masuk kedalam " global exec mode " yaitu sebuah mode dimana kita bisa mengkonfigurasi routernya (seperti mengatur ip , gateway, jalur routing dsb " .
cara masuknya adalah 



   atau 




note: harus sudah masuk priviliged exeec mode untuk masuk mode ini .



belajar cisco melalui packet tracers

bismillah ....
1. Konversi biner
2. subneting
3. pengenalan dan navigasi pada router cisco

Sabtu, 21 Desember 2013

hello word !!!


selamat pagi teman, pagi ini dingin ya bro ....
pagi ini adalah awal perubahan dari 0 % ke 100 % ku.
pagi ini  pertama kali aku make celana boxer satu lengan diatas 'dengkul' kwkwkwk
sexy brohhhhh \m/
di minggu pagi ini juga  aku mulai belajar bahasa c , bahasa pemrograman yang ga manusiawi banget ...
di minggu pagi ini aku juga mulai belajar nulis lagi, buat ngelatih insting menulis lol...
bentar lagi uas broh, kalau boleh jujur aku belum siap apapun,,, ya nothing in my brain.
nyari nyari responsi eh tapi malah mentor nya pada pulang ke kampung masing masing ....|
nasib nasib....
segini dulu ya bro

Jumat, 06 Januari 2012

(shoutussalam.com) Yang berpendapat bahwa Syi’ah itu kafir adalah para Imam-Imam Besar Islam, seperti: Imam Malik, Imam Ahmad, Imam Bukhari dan lain-lain. Berikut ini kata-kata dari fatwa para Imam dan Ulama Islam mengenai golongan Rafidhah yang disebut dengan Itsna Asy’ariyah dan Ja’fariyah.

• Pernyataan pada Makalah-makalah Para Ulama Terkenal dan pada Buku-buku Induk Mereka.
Akan dimulai dengan mengutarakan fatwa Imam Malik, kemudian Imam Ahmad, lalu Imam Bukhari. Selanjutnya saya akan utarakan fatwa Imam-imam yang lain sesuai dengan masa hidup mereka. Saya memilih fatwa para imam yang besar, atau para ulama yang hidup semasa dengan golongan Rafidhah (Syi’ah) yang tinggal dalam satu negeri atau dari kitab-kitab mereka dan dari ulama Islam yang mempelajari madzhab mereka.

- Imam Malik:
 Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar al Marwadzi, katanya: “Saya mendengar Abu Abdullah berkata, bahwa Imam Malik berkata: “Orang yang mencela shahabat-shahabat Nabi, maka ia tidak termasuk dalam golongan Islam.”

Ibnu katsir berkata – dalam kaitan dengan firman Allah surah Al-Fath ayat 29:

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ
وَمَثَلُهُمْ فِي الإنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

Artinya: Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

Ia berkata: “Dari ayat ini, dalam satu riwayat dari Imam Malik, ia mengambil satu kesimpulan bahwa golongan Rafidhah, yaitu orang-orang yang membenci para shahabat Nabi saw adalah kafir. Beliau berkata: “Karena mereka ini membenci para shahabat. Barangsiapa membenci para shahabat, maka ia adalah kafir berdasarkan ayat ini.” Pendapat ini disepakati oleh segolongan ulama.

Al Qurthubi berkata: “Sungguh ucapan Imam Malik itu benar dan penafsirannya pun benar. Siapa pun yang menghina seseorang Shahabat atau mencela periwayatannya, maka ia telah menentang Allah, Tuhan seru sekalian alam dan membatalkan syariat kaum Muslimin.

- Imam Ahmad:
Beberapa riwayat diriwayatkan orang darinya tentang pendapat beliau yang mengkafirkan golongan Syi’ah.
Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar al Marwadzi, ia berkata: “Saya bertanya kepada Abu Abdullah tentang orang yang mencela Abu Bakar, Umar dan Aisyah? Jawabnya: Saya berpendapat bahwa dia bukan orang Islam.”

Al Khalal berkata: “Abdul Malik bin Abdul Hamid menceritakan kepadaku, katanya: “Saya mendengar Abu Abdullah berkata: “Barangsiapa mencela (Shahabat) maka aku khawatir ia menjadi kafir seperti halnya orang-orang Rafidhah. Kemudian beliau berkata: “Barangsiapa mencela Shahabat Nabi –Shalallahu alaihi wasalam- maka kami khawatir dia keluar dari Islam (tanpa disadari).”

Ia berkata: “Abdullah bin Ahmad bin Hambal bercerita kepada kami, katanya: “Saya bertanya kepada ayahku perihal seseorang yang mencela salah seorang dari Shahabat Nabi Saw. Maka jawabnya: “Saya berpendapat ia bukan orang Islam”.

Tersebut dalam kitab As Sunnah karya Imam Ahmad, mengenai pendapat beliau tentang golongan Rafidhah: “Mereka itu adalah golongan yang menjauhkan diri dari shahabat Muhammad saw dan mencelanya, menghinanya serta mengkafirkannya kecuali hanya empat orang saja yang tiada mereka kafirkan, yaitu: Ali, Ammar, Miqdad dan Salman. Golongan Rafidhah ini sama sekali bukan Islam.”

Syi’ah Itsna Asy’ariyah mengkafirkan para shahabat, kecuali beberapa orang yang jumlahnya tidak melebihi jari-jari satu tangan. Mereka melaknat shahabat, baik dalam doa, saat berziarah, di tempat-tempat pertemuan mereka maupun di dalam kitab-kitab induk mereka. Mereka mengkafirkan para shahabat sampai hari Kiamat.

Ibnu Abdil Qawiy berkata: “Imam Ahmad telah mengkafirkan orang-orang yang menjauhkan diri dari shahabat, orang yang mencela Aisyah, ummul Mukminin dan menuduhnya berbuat serong, padahal Allah telah mensucikannya dari tuduhan tersebut seraya beliau membaca ayat: “Allah menasehati kamu, agar kamu jangan mengulang hal seperti itu untuk selama-lamanya, jika kamu benar-benar beriman.”

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyebutkan di dalam kitab Majmu’ al Fatawa, bahwa pernyataan mengkafirkan golongan Rafidhah seakan-akan ada perbedaan antara Imam Ahmad dan lain-lainnya.

Pernyataan-pernyataan Imam Ahmad yang tersebut di atas dengan jelas memuat kata mengkafirkan mereka. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah memperingatkan duduk persoalan pendapat yang tidak mengkafirkan golongan Rafidhah (Syi’ah), karena perbuatan mereka mencela Shahabat. Dengan demikian batallah anggapan tentang pernyataan Imam Ahmad yang seakan-akan bertentangan – kafir tidaknya Syi’ah.

Selanjutnya Ibnu Taimiyyah berkata: “Adapun seseorang yang mencela shahabat dengan kata-kata yang tidak sampai mengingkari kejujuran mereka dan agama mereka, seperti mengatakan bahwa ada sahabat yang bakhil, atau penakut, atau kurang ilmunya, atau tidak zuhud dan sejenisnya, maka orang semacam ini wajib mendapatkan pengajaran dan hukuman. Tetapi kita tidak menggolongkannya sebagai orang kafir, semata-mata karena perbuatan tersebut. Demikianlah yang dimaksud oleh pernyataan kalangan ulama yang tidak mengkafirkan orang-orang yang mencela shahabat.

Maksudnya, barangsiapa mencela para shahabat dengan kata-kata yang mengingkari kejujuran mereka dan agama mereka, maka ia digolongkan sebagai orang kafir oleh sebagian kalangan ulama. Kalau begitu, lalu bagaimana halnya dengan orang yang menyatakan bahwa para shahabat telah murtad?

- Al Bukhari (wafat tahun 256 H)
Ia berkata: “Bagi saya sama saja, apakah aku shalat dibelakang Imam beraliran Jahm atau Rafidhah, atau aku shalat dibelakang Imam Yahudi atau Nashrani. Dan (seorang muslim) tidak boleh memberi salam kepada mereka, mengunjungi mereka ketika sakit, kawin dengan mereka, menjadikan mereka sebagai saksi dan memakan sembelihan mereka.”

- Abdur Rahman bin Mahdi
Bukhari berkata, Abdur Rahman Mahdi berkata: “Dua hal ini (mengingkari kejujuran shahabat dan menganggap mereka murtad) merupakan agama bagi golongan Jahmiyah dan Rafidhah.”

- Al Faryabi
Al Khalal meriwayatkan, katanya: “Telah menceritakan kepadaku Harb bin Ismail al Kirmani, katanya: “Musa bin Harun bin Zayyad menceritakan kepada kami, katanya: “Saya mendengar al Faryabi dan seseorang yang bertanya kepadanya tentang orang yang mencela Abu Bakar. Jawabnya: “Dia Kafir.” Lalu ia berkata: “Apakah orang semacam itu boleh dishalatkan jenazahnya?” Jawabnya: “Tidak.” Dan aku bertanya pula kepadanya: “Apa yang dilakukan terhadapnya, padahal orang itu juga telah mengucapkan Laa Ilaaha Illallah?” Jawabnya: “Jangan kamu sentuh (Jenazahnya) dengan tangan kamu, tetapi kamu angkat dengan kayu sampai kamu menurunkan ke liang lahatnya.”

- Ahmad bin Yunus
Beliau berkata: “Sekiranya seorang Yahudi menyembelih seekor binatang dan seorang Rafidhi (Syi’i) juga menyembelih seekor binatang, niscaya saya hanya memakan sembelihan si Yahudi, dan aku tidak mau makan sembelihan si Rafidhi. Karena dia telah murtad dari Islam.”

- Abu Zur’ah ar Razi
Beliau berkata: “Bila anda melihat seseorang merendahkan (mencela) salah seorang shahabat Rasulullah –Shalallahu alaihi wa salam- maka ketahuilah, bahwa orang tersebut adalah Zindiq. Karena ucapannya itu berakibat membatalkan Al Qur’an dan As Sunnah.”

- Ibnu Qutaibah
Beliau berkata: bahwa sikap berlebihan golongan Syi’ah dalam mencintai Ali tergambar di dalam perilakunya dengan melebihkan beliau di atas orang-orang yang dilebihkan oleh Nabi dan para Shahabatnya, anggapan mereka, bahwa Ali sebagai sekutu Nabi -Shalallahu alaihi wa salam- dalam kenabian, dan para Imam dari keturunannya mempunyai pengetahuan tentang hal-hal yang ghaib. Pandangan seperti itu dan banyak hal-hal rahasia lainnya menjadikannya sebagai perbuatan dusta dan kekafiran, kebodohan dan kedunguan yang keterlaluan.

- Abdul Qadir al Baghdadi
Beliau berkata: “Golongan Jarudiyah, Hisyamiyah, Jahmiyah, Imamiyah sebagai golongan pengikut hawa nafsu yang telah mengkafirkan Shahabat-shahabat terbaik Nabi, maka menurut kami mereka adalah kafir. Menurut kami mereka tidak boleh dishalatkan dan tidak sah berma’mum shalat dibelakang mereka.”

Beliau berkata: “Mengkafirkan mereka adalah suatu hal yang wajib, karena mereka menyatakan Allah bersifat al Badaa’ (tidak tahu apa yang akan terjadi). Mereka beranggapan, bahwa Allah apabila menghendaki sesuatu, maka Allah mengetahuinya setelah sesuatu itu muncul. Mereka pun beranggapan, bahwa Allah dalam memerintahkan sesuatu (tidak tahu baik-buruknya), bila kemudian muncul (buruknya), maka dibatalkannya perintah itu.

Kami apabila melihat dan mendengar sesuatu sifat kekafiran senantiasa sifat itu melekat pada golongan Rafidhah (Syi’ah).

- Al Qadhi Abu Ya’la
Beliau berkata: “Adapun hukum terhadap orang Rafidhah…, jika ia mengkafirkan shahabat atau menganggap mereka fasik yang berarti mesti masuk neraka, maka orang semacam ini adalah kafir.”
Padahal golongan Rafidhah (Syi’ah) sebagaimana terbukti di dalam pokok-pokok ajaran mereka adalah orang-orang yang mengkafirkan sebagian besar Shahabat Nabi.

- Ibnu Hazm
Beliau berkata: “Pendapat golongan Nashrani yang menyatakan bahwa golongan Rafidhah (Syi’ah) menuduh Al Qur’an telah diubah, maka sesungguhnya dakwaan semacam itu menunjukkan golongan Syi’ah adalah bukan muslim. Karena golongan ini muncul pertama kali dua puluh lima (25) tahun setelah wafatnya Rasulullah. Ia merupakan golongan yang melakukan kebohongan dan kekafiran seperti yang dilakukan kaum Yahudi dan Nashrani.”

Beliau berkata: “Salah satu pendapat golongan Syi’ah Imamiyah, baik yang dahulu maupun sekarang ialah Al Qur’an itu sesungguhnya telah diubah.”

Kemudian beliau berkata: “Orang yang berpendapat, bahwa Al Qur’an ini telah diubah adalah benar-benar kafir dan men-dustakan Rasulullah –Shalallahu alaihi wa salam-.

Beliau berkata: “Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan semua kelompok umat Islam Ahlus Sunnah, Mu’tazilah, Murji’ah, Zaidiyah, bahwa adalah wajib berpegang kepada Al Qur’an yang biasa kita baca ini … Dan hanya golongan Syi’ah ekstrim sajalah yang menyalahi sikap ini. Dengan sikapnya itu mereka menjadi kafir lagi musyrik, menurut pendapat semua penganut Islam. Dan pendapat kita sama sekali tidak sama dengan mereka (Syi’ah). Pendapat kita hanyalah sejalan dengan sesama pemeluk agama kita.”

Beliau berkata pula: “Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah tidak pernah menyembunyikan satu kata pun atau satu huruf pun dari syariat Ilahi. Saya tidak melihat adanya keistimewaan pada manusia tertentu, baik anak perempuannya atau keponakan laki-lakinya atau istrinya atau shahabatnya, untuk mengetahui sesuatu syariat yang disembunyikan oleh Nabi terhadap bangsa kulit putih, atau bangsa kulit hitam atau penggembala kambing. Tidak ada sesuatu pun rahasia, perlambang ataupun kata sandi di luar apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah kepada umat manusia. Sekiranya Nabi menyembunyikan sesuatu yang harus disampaikan kepada manusia, berarti beliau tidak menjalankan tugasnya. Barang siapa beranggapan semacam ini, berarti ia kafir.

- Al Asfaraayaini
Telah diriwayatkan beberapa macam aqidah Syi’ah, misalnya: Mereka mengkafirkan shahabat , Al Qur’an telah diubah dari keasliannya dan terdapat tambahan serta pengurangan, mereka menantikan kedatangan imam ghaib mereka yang akan muncul untuk mengajarkan syariat kepada mereka … beliau berkata: “Semua kelompok Syi’ah Imamiyah telah sepakat pada keyakinan sebagaimana kami sebutkan di atas.” Kemudian beliau menyatakan tentang hukum mereka sebagaimana dikatakannya: “Dalam keyakinan mereka semacam itu sama sekali bukanlah merupakan ajaran Islam dan hanya berarti suatu kekafiran. Karena di dalam keyakinan semacam itu tak ada lagi sedikit pun ajaran Islam tersisa.”

- Abu Hamid Al Ghazali
Beliau berkata: Karena golongan Rafidhah dalam memahami Islam itu lemah (dangkal), maka mereka melakukan kedurhakaan dengan membuat aqidah al Badaa’. Meriwayatkan dari Ali, bahwa beliau tidak mau menceritakan hal yang ghaib, karena khawatir diketahui oleh Allah, sehingga Allah akan mengubah-nya.Mereka pun meriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad, bahwa ia berkata: “Allah tidak mengetahui sesuatu kejadian dimasa datang sebagaimana hanya pada peristiwa Ismail, yaitu peristiwa penyembelihannya. … Aqidah semacam ini benar-benar suatu kekafiran, dan menganggap Allah itu bodoh dan mudah terpengaruh. Hal semacam ini mustahil, karena Allah itu ilmu-Nya Maha meliputi segala sesuatu.

Al-Ghazali berkata: “Seseorang yang dengan terus terang mengkafirkan Abu Bakar dan Umar -semoga Allah meridhai mereka- maka ia telah menentang dan membinasakan ijma’ kaum muslimin. Padahal tentang diri mereka (para shahabat) ini terdapat ayat-ayat yang menjanjikan surga kepada mereka dan pujian bagi mereka serta mengukuhkan atas kebenaran kehidupan agama mereka, keteguhan aqidah mereka dan kelebihan mereka dari manusia-manusia lain. Kemudian kata beliau: “Bilamana riwayat yang begini banyak telah sampai kepadanya, namun ia tetap berkeyakinan bahwa para shahabat itu kafir, maka orang semacam ini adalah kafir. Karena ia telah mendustakan Rasulullah. Sedangkan orang yang mendustakan satu kata saja dari ucapan beliau, maka menurut ijma’ kaum muslimin, orang tersebut adalah kafir.

- Al Qadhi ‘Iyadh
Beliau berkata: “Kita telah menetapkan kekafiran orang-orang Syi’ah yang telah berlebihan dalam keyakinan mereka, bahwa para imam mereka lebih mulia daripada Nabi.”

Begitu pula dihukum kafir orang yang mengatakan, bahwa Ali dan para imam sesudahnya mempunyai wewenang kenabian yang sama dengan Nabi Saw. Setiap imam Syi’ah menempati derajat sama dengan Nabi Saw. Di dalam hal kenabian dan sumber penetapan agama. Beliau menyatakan, bahwa mayoritas golongan Syi’ah berkeyakinan seperti ini. Begitu juga seseorang yang mengaku-ngaku memperoleh wahyu, sekalipun tidak mengaku sebagai Nabi

Beliau berkata: “Kami juga mengkafirkan siapa saja yang mengingkari Al Qur’an, walaupun hanya satu huruf atau menyatakan ada ayat-ayat yang diubah atau ditambah di dalamnya, sebagaimana keyakinan golongan Bathiniyyah dan Isma’iliyyah.

- As Sam’aani (Wafat, 562 H)
Beliau berkata: “Umat Islam telah bersepakat untuk mengkafirkan golongan imamiyah (Syi’ah) karena mereka berkeyakinan, bahwa para shahabat telah sesat, mengingkari ijma’ mereka dan menisbatkan hal-hal yang patut bagi mereka.”

- Ar Rozi
Ar Rozi menyebutkan, bahwa shahabat-shahabatnya dari aliran Asyairah mengkafirkan golongan Rafidhah (Syi’ah), karena tiga alas an:

Pertama: karena mengkafirkan para pemuka kaum muslimin (para shahabat Nabi). Setiap orang yang mengkafirkan seseorang muslim, maka dia adalah kafir. Dasarnya adalah sabda Nabi Saw (artinya): “Barangsiapa berkata kepada saudaranya, hai kafir!, maka sesungguhnya salah seseorang dari keduanya atau lebih patut sebagai orang kafir.”
Dengan demikian mereka (golongan Syi’ah) otomatis menjadi kafir.

Kedua: mereka telah mengkafirkan suatu umat (kaum) yang telah ditegaskan oleh Rasulullah sebagai orang-orang terpuji dan memperoleh kehormatan (para shahabat Nabi).
Dengan demikian golongan Syi’ah menjadi kafir, karena mendustakan apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah.

Ketiga: Umat Islam telah ijma’ menghukum kafir siapa saja yang mengkafirkan para tokoh dari kalangan shahabat

- Ibnu Taimiyyah
Beliau berkata: “Barang siapa beranggapan bahwa Al Qur’an dikurangi ayat-ayatnya atau ada yang disembunyikan, atau beranggapan bahwa Al Qur’an mempunyai penafsiran-penafsiran batin, maka gugurlah amal-amal kebaikannya. Dan tidak ada perselisihan pendapat tentang kekafiran orang semacam ini”

Barang siapa beranggapan para shahabat Nabi itu murtad setelah wafatnya Rasulullah – kecuali tidak lebih dari sepuluh orang – atau mayoritas dari mereka sebagai orang fasik, maka tidaklah diragukan lagi, bahwa orang yang semacam ini adalah kafir. Karena dia telah mendustakan penegasan Al Qur’an yang terdapat di dalam berbagai ayat mengenai keridhaan dan pujian Allah kepada mereka. 

Bahkan kekafiran orang semacam ini, adakah orang yang meragukannya? Sebab kekafiran orang semacam ini sudah jelas. Sebab jika pernyataan orang semacam itu mengandung pengertian, bahwa orang-orang yang telah menyampaikan riwayat Al Qur’an dan sunnah Nabi adalah orang-orang kafir atau fasik, padahal ayat berikut ini menegaskan: “Kamu adalah sebaik-baik umat yang ditampilkan kepada semua umat manusia”. 

Begitu juga periode mereka merupakan sebaik-baik periode sejarah manusia, namun dikatakan, bahwa sebagian besar dari mereka adalah orang-orang kafir atau fasik. Ini berarti bahwa umat ini (umat Islam) adalah sejahat-jahat umat dan pendahulunya adalah sejelek-jelek manusia. Dan orang yang beranggapan seperti ini adalah kafir, sebab mengacaukan atau merusak citra agama Islam.

Syeikhul Islam berkata: “Mereka ini lebih jahat dari sebagian besar golongan pengikut hawa nafsu dan lebih patut diperangi daripada golongan Khawarij. Mereka itu telah kafir terhadap ajaran yang dibawa oleh Rasulullah, yang hanya Allah-lah mengetahui berapa banyak ajaran yang dibawa oleh Rasul-Nya. Golongan ini terkadang mendustakan hadits-hadits yang sah dari Rasulullah dan terkadang mendustakan ayat-ayat Al Qur’an.

Sungguh, Allah telah menyatakan pujian kepada para shahabat di dalam Al Qur’an, ridha kepada mereka dan mengampuni mereka, namun orang-orang Syi’ah mengingkari kebenaran ini. Allah telah menyatakan di dalam Al Qur’an adanya keharusan berjum’ah dan keharusan berjihad serta taat kepada ulil amri, tetapi mereka mengingkari hal ini.

Allah mengatakan di dalam kitab Al Qur’an bahwa sesama kaum mukminin saling mengayomi, saling mencintai, mendamaikan perselisihan sesama mereka. Tetapi golongan Syi’ah mengingkari semua ini.

Allah menyatakan di dalam Al Qur’an larangan membantu golongan kafir dan saling mencintai sesama mereka. Tetapi golongan Syi’ah melanggarnya.

Allah menyebutkan di dalam Al Qur’an haramnya menumpahkan darah orang Islam, merusak harta dan kehormatan mereka, mengharamkan menggunjing mereka, mengolok-olok dan member nama yang tak baik, tetapi golongan Syi’ah ternyata merupakan manusia yang paling depan dalam menghalalkan semua ini.

Allah menyebutkan di dalam Al Qur’an perintah berjama’ah dan bersatu padu, melarang bergolong-golongan dan bercerai-berai, tetapi Syi’ah jauh menyimpang dari ketetapan ini.

Allah menyebutkan di dalam kitab-Nya agar taat kepada Rasulullah, mencintainya dan mengikuti hukumnya, tetapi Syi’ah mengingkarinya.

Allah menyebutkan di dalam kitab-Nya hak-hak isteri-isteri Rasulullah, tetapi Syi’ah mendurhakainya.

Allah menyatakan di dalam Al Qur’an tentang ketauhidan-Nya, ketunggalan-kekuasaan-Nya, hak tunggal bagi-Nya, untuk disembah, tiada sesuatu apapun yang menjadi sekutu-Nya, tetapi Syi’ah mengingkarinya. Mereka telah melakukan kesyirikan, karena mereka merupakan manusia yang paling hebat dalam mengagungkan kuburan sehingga menjadikannya sebagai sesembahan selain Allah.

Allah menyebutkan di dalam kitan-Nya, bahwa Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segalanya, Pencipta segalanya dan Pemilik segala kekuatan, tetapi Syi’ah kafir kepadanya.

Kemudian Syeikhul Islam berkata: “Barang siapa beranggapan baik dia dikatakan berilmu atau lain sebagainya, bahwa pembenaran memerangi golongan Syi’ah diqiyaskan dengan hukum memerangi para pemberontak terhadap pemerintahan Islam yang sah, karena mereka melakukan takwil yang dapat ditolerir, Sesungguhnya dia adalah keliru lagi jahil terhadap hakekat syariat Islam, karena golongan Syi’ah ini telah mengingkari syariat dan sunnah Rasulullah sehingga ia lebih jahat daripada golongan khawarij yang berpendapat bahwa umat Islam bebas untuk mempunyai imam atau tidak. Padahal golongan Syi’ah ini tidaklah menggunakan takwil yang dapat ditolerir, karena takwil jenis ini boleh digunakan hanya apabila tidak ada nash yang tegas, misalnya para ulama yang berbeda pendapat mengenai sumber-sumber ijtihad, sehingga mereka menggunakan takwil jenis tersebut. Sedangkan golongan Syi’ah ini bukanlah mengikuti takwil yang dapat ditolerir yang biasa digunakan para ulama di dalam memahami Al Qur’an, As Sunnah dan Ijma’, tetapi menggunakan takwil yang digunakan oleh umat Yahudi dan Nashrani. Bahkan takwil yang digunakan golongan Syi’ah adalah takwil pengikut hawa nafsu yang paling jahat.

Tetapi, Syeikhul Islam mengkafirkan golongan yang punya pendapat semacam ini, dengan syarat dia telah mengetahui dalil yang benar dan risalah Islam telah sampai kepadanya. Oleh karena itu terhadap kasus golongan Syi’ah yang telah tertangkap (oleh pemerintah Islam), beliau memberi fatwa yang akan kami muat dibagian berikutnya.
————
* dari buku FATWA DAN PENDIRIAN ULAMA SUNNI TERHADAP AQIDAH SYI’AH oleh M. O. BAABDULLAH (gensyiah)

Kamis, 27 Oktober 2011

mengubah tampilan win7

dari blog cyber-hint.blogspot.com
Ingin mengubah tampilan ubuntu menjadi semirip mungkin dengan Windows 7? Win2-7 Pack adalah jawabannya.
Dengan Win2-7 Pack, kalian bisa menjadikan ubuntu sangaaat sangat sangat mirip Windows 7. Saya pun terkaget-kaget ketika mendapatkan hasilnya :D. Bahkan beberapa teman sempat terkecoh dengan tampilan baru ini. Mereka sempat kaget, "Lho, kok Windows 7 mu bisa goyang-goyang dan ada 3D desktopnya juga sih???", kata mereka :D
Siapa yang tidak mengira saya sedang menggunakan Windows 7 coba, kalau tampilan desktop saya seperti ini:






 
Oke, sebelumnya akan saya terangkan dulu apa Win2-7 pack ini dan bagaimana cara kerjanya.
Win2-7 Pack ini sebenarnya adalah kumpulan dari script-script executable yang bertugas untuk mengubah tampilan ubuntu kita. Kita cukup menjalankan satu script "Install" dan semuanya akan dikerjakan secara otomatis! Kita hanya perlu meng-klak-klik beberapa pilihan yang disodorkan kepada kita saat proses berlangsung. Tau-tau tampilan ubuntu kita nanti akan berubah sendiri :D


Pengen nyoba? begini langkah-langkahnya:
  • Download dulu Win2-7 Pack di sini
    (file-nya lumayan besar, 50an Mb)
  • Setelah terdownload, ekstrak file tersebut ke home folder kita. Akan ada folder baru di folder home kita (Win2-7Pack).
  • Masuk ke folder tersebut, cari file yang bernama "GUIInstall.sh" klik kanan file tersebut, kemudian pilih "Properties".
  • Di tab "Permission", beri hak akses "Execute" untuk "Owner" (kita) dengan cara men-centang Execute untuk owner.
  • Oke, tutup propertiesnya.
  • Sekarang klik ganda file "GUIInstall.sh" tersebut, pilih "Run In Terminal"
  • Sip, proses akan berlangsung, siap-siap untuk klak-klik ya :D
Bagaimana mengembalikan tampilan ubuntu kita seperti sebelumnya?
Caranya juga sangat mudah! Cari file GUIUninstall.sh (perhatikan nama file-nya, berbeda lo dengan yang GUIInstall.sh tadi), kasih hak akses juga, kemudian run lewat terminal.
TIPS:
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, pastikan saat menjalankan script di atas, kita dalam keadaan online, karena beberapa komponen yang belum tersedia memang harus didownload dulu, tenang, otomatis di-download-kan kok :D
DISCLAIMER:
Karena proses ini akan mengubah sistem, maka use this tutorial at your own risk. Usahakan backup dulu data-data penting. Saya tidak akan bertanggung jawab kalau-kalau ubuntu temen-temen macet atau gimana. Saya hanya berbagi pengalaman, dan saya tidak akan berbagi pengalaman yang menjerumuskan :D. Iya, buktinya tutorial ini dapat bekerja dengan sangat baik di laptop saya (Acer Aspire 4736).
Begitupun yang dinyatakan oleh tim pengembang script ini:
"We have put in hours and hours to make the Win2-7 pack do a very careful and safe installation and uninstallation, but none the less, use at your own risk and make a backup just as you would during any major update. Anyone involved in the Win2-7 Pack Team is not liable for any dataloss or damage that is the direct or indirect result of the Win2-7 Pack."
Tambahan screenshot nih:

Tampilan "Explorer"-nya (Nautilus)

Start menu pun kayak Windows 7 (GnoMenu)
dari blog cyber-hint.blogspot.com

Rabu, 26 Oktober 2011

hanya sekaedar copas

Beberapa orang ada yang berpikir bahwa file autorun.inf adalah virus, padahal sebenarnya bukan. Autorun.inf adalah suatu sistem file yang digunakan oleh sistem operasi seperti Windows agar secara otomatis menjalankan program ketika removable media seperti CD-ROM, DVD-ROM atau USB Flash dimasukkan di komputer. untuk alasan kenyamanan fitur ini dirancang agar sebuah software yang dipasang pada sebuah disk dapat secara otomatis start saat disk dimasukkan.
Sayangnya autorun.inf ternyata menimbulkan masalah baru. fitur ini dimanfaatkan untuk penyebaran virus. keamanan pengguna pun terancam, mereka yang tidak berniat untuk menjalankan sebuah software terpaksa harus terbelalak dengan kondisi tak mampu berbuat apa-apa untuk menghentikan virus yang langsung berakasi, seperti dalam kasus beberapa virus, yang memanfaatkan fitur ini untuk menyebarkan. ini disebut Sebuah fitur Windows telah gagal ?

Me Non aktifkan AutoPlay bukan solusi karena ketika Anda membuka drive dari My Computer, Windows masih akan menjalankan instruksi yang ditemukan di autorun.inf.

Ada perbedaan antara Autoplay dan Autorun. Autoplay adalah ketika Anda memasukkan CD / DVD atau USB flash drive, Anda mendapatkan kotak dialog yang menanyakan apa yang ingin Anda lakukan Windows, sedangkan autorun akan langsung mengeksekusi perintah yang ada di file autorun.inf. dan ketika ini berjalan tidak ada sama sekali kesempatan bagi Anda untuk membatalkan autorun.
Cara menonaktifkan autorun.
Langkah 1 : Click Start->Run atau tekan tombol Window + R pada keyboard untuk menampilkan kotak dialog Run.
Langkah 2 : Ketik regedit lalu tekan Enter untuk menjalankan Registry Editor.
Langkah 3 : Pada kiri, panel klik ganda folder untuk memperluas dan pergi ke
HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/Explorer
Langkah 4 : Pada panel sebelah kanan double klik NoDriveTypeAutoRun
Langkah 5 : Pada Value Data , ketik FF untuk Heksadesimal atau 255 untuk nilai desimal.
Langkah 6 : Tutup Registry Editor dan restart komputer.
Cara menonaktifkan autorun dengan Notepad
Berikut ini adalah kunci registri yang bisa Anda gunakan untuk mem blok autorun.inf. Buka notepad atau teks editor lainnya, salin teks di bawah ini dan simpan sebagai NoAutoRun.reg. Pastikan save dengan ekstensi . Reg bukan. Txt.
REGEDIT4
[HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindows NTCurrentVersionIniFileMappingAutorun.inf]
@ = “@ SYS: DoesNotExist”
Jalankan file tersebut, klik Yes jika ada konfirmasi.
Masalah dengan hack ini adalah bahwa installer CD atau DVD tidak akan lagi berjalan secara otomatis, anda harus mencari file setup dengan manual. tapi saya pikir bukanlah masalah besar dibandingkan dengan jika terinfeksi oleh virus dan harus menghabiskan berjam-jam membersihkannya.

kalo guna jangan lupa +++
from hacker cisadane